Jakarta-RoL-- Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal Madya Soebandrio mengatakan, pihaknya akan segera mengevaluasi seluruh alat utama sistem senjata (alutsista) baik pesawat angkut, pesawat tempur dan helikopter yang telah berumur 20 tahun ke atas.
"Timnya akan segera dibentuk, dipimpin Wakil Kasau," katanya, menjawab antara usai memimpin upacara serah terima jabatan Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Mabes TNI AU di Jakarta, Senin.
Soebandrio mengatakan, bagi TNI AU alutsista tua adalah alutsista yang sudah tidak memenuhi syarat-syarat kelayakan. Kelayakan operasional itu tidak semata-mata diukur dari tahun pembuatannya, tetapi lebih pada pemenuhan sistem pemeliharaan.
Karena itu, tambah dia, tim akan bekerja secara teliti dan cermat untuk mengevaluasi mana alutsista yang masih bisa diperpanjang usia pakai dan dipelihara kesiapannnya, dan mana yang tidak. "Contohnya, Hercules. Dari 23 unit yang dipunyai TNI AU, tujuh di antaranya merupakan buatan tahun 1960-an, pesawat tanker buatan 1970-an, bahkan pesawat tempur taktis OV-10 Bronco buatan 1976 sudah kita 'grounded'," tutur Kasau.
Soebandrio menambahkan, jika berdasarkan evaluasi pesawat-pesawat buatan 1960-an tidak lagi mempunyai nilai ekonomis, maka akan diberhentikan operasinya. Tentang kapan hasil evaluasi selesai, Kasau mengatakan, sesegera mungkin sebelum Latihan Gabungan (Latgab) TNI medio 2008 mendatang.
Mabes TNI AU, berdasarkan rencana strategis (Renstra) 2005-2009 berencana melakukan penggantian sejumlah pesawat tempur, seperti OV-10 Bronco, F-5 Tiger, Hawk MK-53, pesawat angkut Fokker-27 dan Helikopter Sikorsky.
Pesawat tempur jenis OV-10 Bronco dibuat pada 1976 dan mulai digunakan TNI AU sejak 1979. Dari sembilan unit pesawat tersebut, hanya empat yang dinyatakan siap. Sementara pesawat tempur F-5 Tiger buatan 1978, dari 12 yang dimiliki TNI AU, hanya dua yang dinyatakan siap.
Kondisi kesiapan pesawat tempur yang telah di bawah standar juga dialami pesawat tempur Hawk MK-53 buatan 1977. Dari delapan unit, hanya dua unit yang dinyatakan siap atau laik terbang. Selain itu, dari tujuh pesawat angkut Fokker 27 buatan 1975, hanya empat yang masih siap terbang.
Untuk mengganti OV-10 Bronco, TNI AU menetapkan tiga jenis pesawat pengganti antara lain Sukhoi-25 dan Super Tocano yang sebagian mesinnya merupakan buatan Kanada, sedangkan untuk mengganti MK-53 TNI AU memilih L-159B buatan Ceko. (antara/mim/Republika)
Berita Terkait :
Yang Tua Masuk Kandang
CANBERRA--MI: Australia akan memenuhi permintaan Timor Leste agar menambah tentara dan polisi ke negara tersebut menyusul serangan kelompok gerilyawan yang melukai Presiden Jose Ramos Horta. Demikian dikatakan Perdana Menteri Australia, Kevin Rudd, Senin (11/2).
"Permintaan dari Timor Leste itu merupakan hal penting. Penambahan pasukan Australia di Timor Leste yang kini berjumlah sekitar 800 orang untuk tugas perdamaian, akan signifikan," ungkap Rudd.
Kemungkina, Australia akan mengirimkan sekitar 100-150 tentara dan 70 polisi.
"Serangan terkoordinasi untuk membunuh pemimpin yang terpilih secara demokratis di Timor Leste yang merupakan sahabat Australia merupakan sebuah perkembangan yang sangat menyedihkan," imbuhnya.
Ia menegaskan, Australia akan mendukung penuh pemerintah Timor Leste yang terpilih melalui pemilihan umum. "Karena itu, Australia akan memenuhi permintaan Timor Leste soal penambahan tentara dan polisi," tegas Rudd.
Rudd menambahkan, pasukan Australia yang memimpin PBB di Timor Leste, telah berhasil menguasai gedung-gedung penting dan telah menyebar ke berbagai lokasi di ibukota, Dili. "Keamanan di Dili kini telah stabil. Namun semuanya bisa cepat berubah," kata Rudd. (AFP/OL-06/Media Indonesia)
Salah satu unsur Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), yakni KRI Teluk Hading-538 dengan Komandan Mayor Laut (P) Darmawan Setyo Utomo, yang tengah dalam pelayaran usai mengikuti latihan puncak TNI AL Armada Jaya XXVII, Kamis (7/2) sore menyelamatkan dua Anak Buah Kapal (ABK) KM LCT Lestari Abadi 05 yang terapung-apung di perairan utara Jepara, Jawa Tengah, setelah kapal yang ditumpanginya tenggelam akibat cuaca buruk.
Dua ABK tersebut yang diketahui bernama Didik Muranggi (34) dengan jabatan Mualim II dan Hardi Simon (24) dengan jabatan juru mudi, kemudian dibawa ke Dermaga Kolinlamil, untuk ditangani tim Medis Dinas Kesehatan Kolinlamil sambil menunggu agen kapal tersebut.
Menurut keterangan korban, KM Lestari Abadi 05 dinahkodai oleh Aspari Prawansa (31) dengan ABK sejumlah dua belas orang. Kapal dengan rute Jakarta-Banjarmasin-Samarinda tersebut bertolak dari Jakarta menuju Samarinda pada tanggal 5 Februari 2008 dengan membawa muatan alat berat. Ditengah pelayaran, tepatnya di perairan sekitar Karimun Jawa, pukul 00.20 WIB Rabu dinihari kapal tersebut mendapat hantaman gelombang tinggi yang mengakibatkan kapal tersebut tenggelam.
Sementara itu dari ke dua belas ABK sepuluh lainnya belum diketahui nasibnya, termasuk nahkoda kapal. (Dispenkolinlamil)
Kupang (ANTARA News) - Satuan TNI di kawasan perbatasan Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan Timor Leste berupaya mencegah kemungkinan pergerakan warga eks Timor Timur (Timtim) ke Timor Leste, menyusul insiden penembakan terhadap Presiden Ramos Horta, Senin dini hari.
"Saya sudah perintahkan para komandan satuan di perbatasan agar tingkatkan kewaspadaan dan membatasi kemungkinan pergerakan warga eks Timtim ke Timor Leste," kata Komandan Korem (Danrem) 161/Wirasakti, Kolonel Inf Winston Pardamean Simanjuntak, di Kupang, Senin.
Danrem mengatakan, sementara ini belum terlihat indikasi perlintasan warga baik dari Timor Leste maupun NTT, namun aktivitas pengamanan rutin di pos-pos perbatasan terus dilakukan.
Patroli rutin dan aktivitas pengintaian di jalur-jalur tertentu yang memungkinkan dijadikan pintu perlintasan semakin ditingkatkan. Selain TNI, masyarakat setempat juga ikut mengawasi aktivitas lintas batas tersebut.
"Aktivitas lintas batas pasca insiden penembakan di Dili, Timor Leste, cukup memungkinkan. Kami upayakan tidak ada warga eks Timtim yang melakukan pergerakan ke sana (Timor Leste)," ujar Simanjuntak.
Dia mengaku belum mendapat perintah soal pengetatan pintu lintas batas karena belum ada indikasi yang dapat mengganggu stabilitas keamanan di wilayah NTT.
Selain belum adanya permintaan resmi dari instansi terkait juga kondisi keamanan di kawasan perbatasan NTT cukup kondusif.
"Kami terus berupaya berkomunikasi dengan Kedutaan Besar RI di Dili, Timor Leste agar mengetahui perkembangan dan mempersiapkan proses evakuasi warga Indonesia dari negara yang sedang bergejolak itu," ujarnya.
Danrem Simanjuntak juga mendapat laporan bahwa kelompok pemberontak pimpinan Mayor Alfredo Reinado melakukan penyerangan bersenjata hingga melukai Presiden Timor Leste, Jose Ramos Horta. Aksi penyerangan juga dilakukan terhadap Perdana Menteri, Xanana Gusmao.
Presiden Ramos Horta mengalami luka tembak di bagian perutnya, sementara Perdana Menteri Xanana Gusmao dilaporkan selamat dalam insiden penyerangan tersebut, hanya mobilnya hancur terkena tembakan peluru.
Pimpinan pemberontak, Mayor Alfredo Reinado, dikabarkan tewas seketika dalam aksi baku tembak dengan pasukan pengawal presiden ketika kaum gerilyawan melancarkan serangan ke kediaman Presiden Ramos Horta.
Ramos Horta langsung dibawa ke landasan helikopter pasukan Australia di Dili dan kemudian diterbangkan ke negeri Kanguru untuk mendapat perawatan.(Antara)
Berita Terkait :
Presiden Instruksikan Pengamanan Perbatasan Indonesia-Timor Leste
Jakarta (ANTARA News) - Mabes TNI mengatakan belum akan melakukan penambahan pasukan di perbatasan Timor Leste menyusul peristiwa penembakan Presiden Timor Leste Ramos Horta, Senin dinihari.
"Keputusan untuk menambah pasukan atau tidak sangat tergantung pada hasil keputusan pemerintah menyusul kekisruhan politik dalam negeri di Timor Leste," kata Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Marskal Muda Sagom Tamboen di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Senin.
Sagom mengatakan saat ini pengamanan di wilayah perbatasan RI-Timor Leste berjalan normal dan belum ada peningkatan kegiatan.
Meski begitu, tambah dia, pengamanan perbatasan darat RI-Timor Leste akan dioptimalkan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan, termasuk adanya eksodus rakyat dari Timor Leste.
"Jadi hingga kini TNI masih menunggu masukan dari beberapa pihak, terutama dari prajurit TNI di perbatasan dan Departemen Luar Negeri, hingga ada kebijakan yang tetap dari pemerintah tentang perkuatan di perbatasan RI-Timor Leste" katanya.
Sagom menambahkan kebijakan itu juga berkenaan dengan kemungkinan penutupan kembali perbatasan kedua negara untuk mengantisipasi berbagai hal terkait memanasnya situasi politik di Timor Leste.
Sebelumnya Presiden Timor Leste, Jose Ramos Horta dilaporkan mengalami luka tembak di bagian perutnya oleh kelompok pembelot pimpinan Mayor Alfredo Reinaldo di Dili, Senin dinihari.
Pemerhati masalah Timor Leste di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Mario Florencio Vieira yang menerima laporan dari jaringannya di Dili, ibukota Timor Leste, Senin, mengatakan aksi penembakan yang dilakukan kelompok pemberontak pimpinan Reinaldo itu berlangsung di kediaman presiden.
Presiden Ramos Horta langsung diterbangkan oleh pasukan Australia dengan sebuah pesawat helikopter menuju negeri Kanguru, namun perkembangan lanjut mengenai kondisi mantan Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Timor Leste itu belum diketahui dan juga masih simpang-siur .
Sementara, Mayor Alfredo Reinaldo dilaporkan tewas seketika tatkala aksi baku tembak antara pasukan pengawal presiden dengan kelompok pemberontak yang menyerbu kediaman presiden Senin.(Antara)
(Adshit Al Qusayr, 9/2). Mulai hari ini, Teddy Indobatt mungkin akan menjadi idola bagi sebagian besar anak-anak Lebanon Selatan, khususnya di El Aadeisse. Bayangkan saja, kehadirannya bahkan sampai dikerumuni dan diperebutkan oleh 200-an anak dan remaja. Suatu hal yang menurut Mayor Osama Ramal (setingkat kepala desa – red) jarang atau bahkan tidak pernah terjadi sebelumnya di daerah ini.
Peristiwa heboh ini terjadi sesaat setelah acara penyerahan bantuan generator listrik (genset) dan pembukaan Klub Bermain Anak dan oleh Dansatgas Yon Mekanis TNI Kontingen Garuda (Konga) XXIII-B Letkol Inf A M Putranto, S.Sos kepada masyarakat setempat secara formal berakhir. Anak-anak dan remaja Lebanon yang hadir pada acara itu langsung “menyerbu” para prajurit Konga XXIII-B yang sedang memegang Teddy. Kontan saja para prajurit Garuda kewalahan menghadapi “serbuan” yang tidak terduga ini. Apalagi Teddy, mungkin ia akan bereaksi lebih dari itu. Namun sayangnya Teddy tidak bisa berbuat apa-apa karena ia hanyalah sebuah boneka beruang yang mungil dan lucu. Boneka yang sedang memeluk bantal berbentuk hati warna merah bertuliskan “Indobatt” memang merupakan souvenir khas Satgas Konga XXIII-B untuk anak-anak di Lebanon Selatan.
Teddy Indobatt, begitu panggilan populernya, merupakan salah satu upaya pendekatan prajurit Garuda kepada masyarakat Lebanon Selatan. Upaya lainnya yaitu Smart Car (Mobil Pintar) yang merupakan sumbangan Ibu Negara Ny. Ani Yudhoyono, juga menjadi program CIMIC (Civil Military Cooperation) yang ditunggu-tunggu oleh anak-anak dan remaja di Lebanon Selatan, khususnya di wilayah 13 desa yang menjadi tanggung jawab Satgas Konga XXIII-B. Yang patut dibanggakan, dari seluruh kontingen yang bertugas dalam misi PBB di Lebanon hanya Kontingen Indonesia negara satu-satunya yang memiliki program seperti ini. Selain itu, kunjungan silahturahmi secara berkala kepada tokoh masyarakat juga efektif dalam mendekatkan diri kepada masyarakat setempat. Pemberian genset ini misalnya, merupakan respon dari hasil pertemuan dengan masyarakat El Aadaisse dengan Dansatgas beberapa waktu yang lalu di mana saat itu masyarakat mengeluh akan keterbatasan listrik yang digunakan untuk terapi dan perawatan kaum jompo mengingat kondisi listrik di Lebanon Selatan sering mengalami gangguan. Apalagi ditambah dengan kondisi cuaca yang saat ini masih cukup dingin berkisar 8’C sd. 6’C menuntut penggunaan heater (pemanas ruangan) yang cukup besar.
Terkait acara yang digelar di samping gedung El Aadaisse Development Service Center pada hari Sabtu (9/2), Dansatgas dalam sambutannya berharap agar pemberian bantuan generator listrik dari Kontingen Indonesia kepada masyarakat El Aadisse dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya, khususnya bagi warga masyarakat jompo yang menjadi sasaran pemberian genset tersebut. Di samping itu, Dansatgas mengatakan dengan dibukanya Klub Bermain Anak ini dimana kehadiran Smart Car merupakan program CIMIC yang pertama kalinya digelar Kontingen Indonesia di wilayah tersebut diharapkan dapat meningkatkan hubungan baik dan kebersamaan yang telah terjalin selama ini.
Selain pemberian souvenir boneka, pada acara tersebut ditampilkan juga keterampilan prajurit Garuda berupa atraksi sulap dan olah tenaga dalam yang mendapatkan sambutan meriah dan antusias dari ratusan warga Lebanon Selatan yang menyaksikan acara tersebut. Ewa Turyk, Staf Civil Affair Seceast (Sektor Timur) UNIFIL yang hadir pada acara tersebut bahkan mengatakan tidak pernah melihat ada kontingen negara lain yang mampu mendatangkan warga masyarakat Lebanon, terutama anak-anak dan remaja sebanyak jumlah yang hadir dalam program CIMIC Kontingen Indonesia pada siang hari itu. (Perwira Penerangan Satgas Yon Mekanis TNI Konga XXIII-B/UNIFIL/Dispenad)
(Adshit Al Qusayr, 9/2). Eksistensi Satgas Yon Mekanis TNI Kontingen Garuda (Konga) XXIII-B sebagai salah satu kontingen pasukan pemelihara perdamaian PBB di Lebanon tidak dapat dilepaskan dari keberadaan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) Panser VAB yang dimilikinya. Operasionalisasi Panser VAB, yang merupakan salah satu alutsista Kavaleri TNI AD, di daerah operasi sepanjang Blue Line yang memisahkan antara wilayah Lebanon Selatan dengan Israel, terutama dalam hal pergerakan patroli di setiap ruas jalan dan di daerah hot spot mampu menunjukkan mobilitas yang tinggi sekaligus deterence effect yang berdampak positif bagi upaya penciptaan dan pemeliharaan stabilitas perdamaian di wilayah area operasi secara lebih permanen.
Bertepatan dengan HUT ke-58 Korps Kavaleri TNI AD pada tanggal 9 Februari 2008, dilaksanakan upacara sederhana terpusat di Lapangan “Soekarno Base”, Markas Konga XXIII-B di Adshit Al Qusayr, Lebanon Selatan atau yang dikenal dengan istilah UN Posn 7-1. Bertindak sebagai Komandan Upacara pada peringatan tersebut Lettu Kav Nanak Yuliana (Wadanki-D), sedangkan sebagai Perwira Upacara ialah Lettu Kav Agung Wira dan Inspektur Upacara dijabat langsung oleh Dansatgas Konga XXIII-B Letkol Inf A M Putranto, S.Sos. Dalam amanat Komandan Pussenkav TNI AD yang dibacakan oleh Dansatgas, salah satunya tentang pentingnya peranan pemeliharaan dan perawatan Panser sebagai alutsista yang dimiliki TNI AD agar dapat mencapai performa yang diharapkan, terutama pada saat berada di daerah penugasan.
Menyadari vitalnya peranan Alutsista Panser VAB dalam pelaksanaan tugas Konga XXIII-B, Dansatgas bahkan sampai memberikan pengarahan khusus di luar pembacaan amanat. Dalam pengarahannya, Letkol Inf A M Putranto, S.Sos menyampaikan bahwa isu Alutsista TNI akhir-akhir ini sedang ramai dibicarakan di Tanah Air, terutama setelah kejadian musibah yang menimpa prajurit Marinir beberapa waktu yang lalu. Terkait hal itu, Dansatgas menekankan agar prajurit Konga XXIII-B mau dan mampu merawat seluruh Panser yang dibawa ke Lebanon dengan penuh kesadaran dan rasa tanggung jawab yang tinggi. Sebab, imbuh Dansatgas, Alutsista tersebut merupakan hasil pembelian dengan menggunakan uang rakyat Indonesia. Selain itu, dengan perawatan yang tekun dan cermat diharapkan masa pakainya dapat lebih lama. Hanya dengan cara itulah, seluruh panser yang dimiliki Konga XXIII-B dapat memenuhi tuntutan tugas yang dibebankan dalam peacekeeping mission.
Sebagaimana diketahui, 32 unit Panser VAB yang dimiliki Satgas Konga XXIII-B saat ini merupakan salah satu Alutsista terbaru TNI AD yang dibeli sesaat sebelum pemberangkatan Kontingen Garuda ke Lebanon pada tahun 2006 lalu. Proses pengadaan Alutsista ini sendiri pada awalnya menjadi perdebatan alot wakil rakyat di DPR RI terkait masalah tender. Pada saat itu, Pemerintah melalui Dephan bersikukuh agar pengadaan panser ditempuh melalui mekanisme penunjukkan langsung mengingat urgensi dan skala prioritasnya. Sebaliknya, sebagian kalangan di DPR menginginkan mekanisme tender secara terbuka. Dan sekarang terbukti keputusan Dephan-lah yang tepat karena dengan kehadiran Panser VAB yang baru di tengah-tengah Satgas Konga XXIII-B telah mampu menunjukkan kredibilitas TNI di dunia internasional. Sebelumnya Kontingen Indonesia hanya memiliki 14 unit Panser VAB varian APC dengan sistem manual ditambah dengan 6 unit Panser Intai VBL Panhard dan 12 unit Panser APC BTR 80A sehingga minim secara operasional. Namun dengan kedatangan Panser VAB dengan sistem otomatis (matic) tersebut, dapat dikatakan Panser VAB saat ini telah menjadi tulang punggung Satgas dimana kebutuhan operasional dapat terpenuhi, baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
Selesai upacara, Dansatgas yang didampingi Wadansatgas Letkol Mar Ipung Purwadi beserta seluruh Perwira dan anggota yang terlibat dalam upacara, baik dari TNI AD, TNI AL, TNI AU serta dari Deplu (Perwira Interpreter) memberikan ucapan selamat kepada seluruh prajurit Kavaleri TNI AD yang tergabung dalam Konga XXIII-B di Lebanon selatan. (Perwira Penerangan Satgas Yon Mekanis TNI Konga XXIII-B/UNIFIL/Dispenad)