Senin, 04 Februari 2008

TNI AL Bentuk Tim, Evaluasi dan Selidiki Tenggelamnya Amphibi


Latihan perang yang makan korban (Zainal Effendi/detikcom)
Jakarta - TNI AL, Senin (4/2/2008) ini membentuk tim khusus yang akan mengevalusi dan menyelidiki tenggelamnya tank pendarat amphibi tipe BTR 50 P di perairan Situbondo, Jawa Timur.

Tenggelamnya tank amphibi berusia 46 tahun itu menewaskan 6 anggota Marinir TNI AL dan satu orang masih dinyatakan hilang.

"Sesuai kebijakan KSAL Laksamana Sumarjono, kita akan membentuk tim untuk menyelidiki ini. Tim terdiri dari TNI AL dan Marinir. Hari ini akan dibentuk," ungkap Kadispen TNI AL Laksamana Pertama Iskandar Sitompul saat dihubungi detikcom.

Tim tersebut, imbuh Iskandar, nantinya akan menyelidiki penyebab tenggelamnya amphibi buatan Rusia itu. "Bagaimana bagaimananya, nanti akan disimpulkan dan dibuat saran-saran," kata Iskandar.

Soal apakah amphibi uzur itu akan digrounded atau tidak, akan ditentukan dari hasil evaluasi tersebut. Total tank amphibi BTR 50 P yang dimiliki TNI AL saat ini mencapai 96 unit.

Meski berusia tua, Iskandar memastikan tank-tanak amphibi itu sudah direprofit (dibangun kembali). "Mesin-mesinnya sudah kita ganti semua pada tahun 1996 lalu," kata dia.

Tidak ada komentar: