Rabu, 06 Februari 2008

Panser Berhasil Diangkat

DITARIK, Sejumlah anggota Intai Para Amfibi (IPAM) Marinir dibantu anggota Kopaska TNI AL menarik panser amfibi BTR-50P (kiri) yang tenggelam di Pantai Banongan, Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, kemarin.

SITUBONDO (SINDO) – Setelah berlangsung empat hari sejak Sabtu (2/2),panser Marinir yang tenggelam dan karam di perairan Pantai Banongan, Desa Wringin Anom, Kec Asembagus, Kab Situbondo, Jawa Timur, akhirnya berhasil diangkat kemarin.

Proses pengangkatan panser buatan Rusia itu berlangsung lancar. Pengangkatan melibatkan sejumlah aparat dari beberapa unsur TNI AL, di antaranya anggota Intai Para Amfibi (Taifib) Marinir, Komando Pasukan Katak (Kopaska) Armatim, dan Tim SAR. Proses pengangkatan kemarin dipimpin langsung Asisten Intelijen (Asintel) Pasukan Marinir-1 (Pasmar) Surabaya Kolonel (Mar) Kasirun Situmorang.

Kasirun menjelaskan pihaknya bersama tim yang diterjunkan hanya bertugas melakukan pengangkatan. ”Kita hanya ditugasi mengangkat panser dari dalam laut menuju darat. Selanjutnya menjadi kewenangan markas di pusat untuk dilakukan penyelidikan mengenai penyebab tenggelamnya panser,”ujarnya saat mengawasi proses pengangkatan.

Kondisi cuaca saat pengangkatan kemarin cukup cerah.Tinggi gelombang dan kecepatan angin normal. Wakil Komandan Stasiun TNI AL Banyuwangi Mayor Laut (P) I Gusti Putu Ngurah Sedana yang juga berada di lokasi mengatakan arus laut saat pengangkatan tidak begitu kuat dan ombak masih normal.

”Posisi panser saat di dasar laut tidak sampai terbalik. Arus tidak begitu kuat dan ombak normal sehingga memudahkan proses pengangkatan dengan cepat,” katanya. Sedana mengatakan panser yang karam itu selanjutnya akan diangkut lewat darat untuk dibawa ke Surabaya atau Jakarta untuk dilakukan investigasi.

Petugas mulai menjalankan proses pengangkatan sekitar pukul 05.30 WIB.Petugas mula-mula memasang pipa atau selang pengisi udara ke balon pelampung yang sudah terpasang di dalam laut.Ada dua buah balon pelampung yang masing-masing bervolume 5 ton.

Sekitar pukul 09.30 WIB, dua buah balon pelampung berwarna oranye itu muncul ke permukaan laut. Panser berbobot 15 ton itu lalu dikaitkan dengan balon pelampung dan akhirnya ikut mengambang. Setelah mengambang, petugas mulai menarik tali yang terkait dengan panser. Petugas SAR terus mengawal perjalanan balon yang terkait dengan panser yang mengambang hingga menuju tepi pantai.

Setelah hampir ke tepi, kedua balon pelampung dikempeskan dan selanjutnya panser ditarik ke darat. Sekitar pukul 11.00 WIB, panser berhasil ditepikan lalu ditarik dengan dua unit panser Marinir 2317 dan 2318 menuju ke daratan di kawasan markas Marinir yang ada di Pantai Banongan.

Selanjutnya panser amfibi BTR- 50P tersebut diletakkan di posko areal pendaratan milik Marinir yang hanya berjarak 100 meter dari pantai. Panser amfibi BTR-50P milik TNI AL itu tenggelam saat latihan puncak Armada Jaya XXVII A/08 yang digelar Sabtu (2/2) di Pantai Banongan. (Sindo)

Tidak ada komentar: