LONDON--MI: Pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) merusak seni prasejarah berupa gambar manusia dan binatang, yang dipahat di bebatuan di Sahara Barat, kata harian The Times terbitan Kamis (31/1).
Menurut The Times, yang mengutip keterangan seorang pejabat tinggi PBB, anggota pasukan bandan dunia itu menggunakan cat semprot untuk mencoreti situs di daerah terpencil yang dikenal dengan gunung Setan tersebut. Penduduk setempat menganggap tempat tersebut warisan budaya yang punya arti besar.
"Saya kaget. Orang mengira sebagian besar dari mereka punya pengetahuan lebih tinggi. Mereka 'kan perwira, bukan tamtama," kata Julian J Harston, Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Sahara Barat, sekaligus kepala duta badan dunia tersebut di tempat itu.
Harston, yang punya panggilan dalam bahasa Prancis, Minurso, mengatakan PBB akan menghukum para perwira itu, sehingga mereka meninggalkan kebiasan itu.
"Mereka tidak akan senang terhadap langkah kami. Kami akan laporkan itu ke negara pengirim pasukan. Kami bisa memindahkan mereka," katanya.
The TimeS menulis bahwa beberapa anggota PBB,yang melakukan corat-coret itu, juga membubuhkan paraf dan tanggal, sehingga jati diri dan negara asal mereka terungkap.
Seorang anggota dari Kroasia membuat coretan ‘Petar CroArmy’ di sepanjang salah satu batuan, sedangkan ‘Ibrahim’ menyemprotkan namanya dan nomor anggotanya di gambar jerapah. Dua hal tersebut hanya contoh.
Harston mengatakan kepada The Times bahwa ia semakin terkejut, karena kawasan itu adalah salah satu tempat paling indah, yang pernah ia datangi, dan keindahan itu seharusnya bisa mencegah orang merusaknya.
Dia menambahkan bahwa dia berusaha mendapatkan dana dari badan PBB untuk pendidikan (UNESCO) guna menghapus corat-coret itu. (AFP/Ant/OL-06)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar