Jumat, 08 Februari 2008

LATIHAN PUNCAK TNI AL ARMADA JAYA XXVIIA/08 DITUTUP

Wakasal Laksdya TNI Didik Heru Purnomo :
Tetaplah Optimis Bahwa Latihan ke Depan Akan Lebih Baik

Meski pada Latihan Puncak TNI AL “Armada Jaya XXVIIA/08” terjadi musibah yang menyebabkan 7 prajurit meninggal dunia, Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Didik Heru Purnomo meminta kepada prajurit TNI AL agar tetap tegar menatap tugas ke depan, dan tetap optimis bahwa latihan ke depan akan lebih baik.

Hal tersebut dikatakan Wakasal Laksdya TNI Didik Heru Purnomo saat memberikan pengarahannya kepada para peserta latihan pada penutupan Latihan Armada Jaya XXVIIA/08 di Gedung Pusat Latihan Kapal Perang (Puslatkaprang), Komando Latihan Armada RI Kawasan Timur (Kolatarmatim), Ujung, Surabaya, Rabu (6/2).

Sementara itu Kasal Laksamana TNI Sumardjono dalam amanat tertulisnya yang dibacakan Wakasal juga mengatakan bahwa latihan Armada Jaya kali ini belum menunjukkan hasil secara maksimal, mengingat dalam pelaksanaan latihan telah terjadi insiden yang mengakibatkan timbulnya korban peserta latihan dan kerugian materiil. Namun demikian, Kasal berharap agar kejadian tersebut tidak mengendurkan semangat para peserta latihan untuk berlatih dan diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pelajaran yang berharga.

Meski demikian, latihan ini menurut Kasal, telah memberikan dampak positif, baik untuk mengaplikasikan segala jenis pembinaan di lapangan, maupun untuk memberikan isyarat kepada semua pihak bahwa TNI AL senantiasa siap sedia untuk hadir di laut dalam rangka mengamankan perairan yurisdiksi nasional dan menegakkan kedaulatan NKRI.

Dalam latihan puncak yang digelar sejak 30 Januari hingga 5 Februari tersebut, TNI AL menerjunkan sekitar 4.182 personel, 21 kapal perang dari berbagai jenis, 3 pesawat udara jenis Cassa dan 6 helikopter, 14 tank amfibi, 8 Panser BTR-50 P, 6 Kapa, 19 RRF, 15 unit perahu karet, 8 unit LCVP, 2 unit Sea Reader dan 2 roket RM-70 Grad.

Berbagai serial latihan yang dilaksanakan di antaranya pertahanan pangkalan, latihan peperangan anti kapal selam, anti serangan udara, dan sebagai puncaknya adalah pendaratan amfibi di Pantai Banongan, Asembagus Situbondo Jawa Timur yang ditinjau secara langsung oleh Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso dan Kasal Laksamana TNI Sumardjono.

Berbagai jenis senjata diujicobakan dalam latihan tersebut, diantaranya senjata anti kapal selam RBU-6000, ASROC, Bom Laut serta roket RM-70 Grad.

Kasal juga menyampaikan penghargaan dan ucapan terim akasih kepada Pangarmatim selaku Direktur Latihan dan peserta Armada Jaya XXVIIA/08 atas dedikasi, loyalitas serta semangat yang ditunjukkan selama latihan, sekaligus mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga besar Korps Marinir atas gugurnya 7 prajurit Marinir dalam menjalankan tugas. (Dispen Koarmatim)

Tidak ada komentar: